untuk memenuhi tugas ICT, saya menulis artikel ini atau lebih tepatnya bnyak yang saya COPAS dari artikel lain, maaf y..inilah artikel hasil COPASnya karena waktu terbatas,hh
Teknologi dapat diartikan sebagai pelaksanaan ilmu, sinonim dengan ilmu terapan. Sedangkan pengertian informasi menurut Oxfoord English Dictionary, adalah “that of which one is apprised or told; intelligence, news”. Kamus lain menyatakan bahwa, informasi adalah sesuatu yang dapat diketahui. Namun, ada pula yang menekankan informasi sebagai transfer pengetahuan. Adanya perbedaan definisi informasi dikarenakan, pada hakekatnya, informasi tidak dapat diuraikan (intangible), sedangkan informasi itu dijumpai dalam kegiatan sehari-hari, yang diperoleh dari data dan dari observasi terhadap dunia sekitar kita serta diteruskan melalui komunikasi. Secara simpel, definisi TI dapat diartikan sebagai teknologi yang digunakan untuk menyimpan, menghasilkan, mengolah, serta menyebarkan informasi. Definisi tersebut menganggap bahwa TI tergantung pada kombinasi komputasi dan teknologi telekomunikasi berbasis mikroelektronik.
Perkembangan teknologi informasi merambah ke berbagai bidang tidak terkecuali lembaga non profit seperti perpustakaan. Perpustakaan sendiri harus menyediakan teknologi informasi yang memadai. Perpustakaan uin adalah salah satu perpustakaan yang mencoba menyediakan fasilitas teknologi informasi yang up to date atau muthakhir.
Ada beberapa alasan mengapa teknologi harus diterima dan di terapkan di perpustakaan :
1. Tuntutan terhadap mutu dan layanan perpustakaan
2. Tuntutan terhadap penggunaan koleksi bersama (Resouce sharing)
3. Kebutuhan mengefektifkan sumberdaya manusia
4. Tuntutan terhadap efisiensi waktu
5. Keragaman informasi yang dikelola
Fasilitas teknologi informasi di perpustakaan
Pengertian fasilitas berdasarkan kamus besar bahasa Indonesia (2002: 415) adalah sesuatu yang dapat membantu memudahkan pekerjaan, tugas dan sebagainya. Sehingga dapat dismpulkan bahwa fasilitas teknologi informasi di perpustakaan adalah segala sesuatu yang dapat membantu memudahkan pengguna dalam memanfaatkan perpustakaan.
Kepuasan pengguna dipengaruhi oleh jenis teknologi yang digunakan di perpustakaan. Umumnya, penilaian pengguna terhadap suatu teknologi adalah dari segi kemudahan menggunakan dan ketepatan memberikan hasil. Contohnya teknologi temu kembali informasi. Pengguna akan merasa puas dengan teknologi tersebut apabila hasil pencariannya relevan dan mudah digunakan. Karena itu, sangat penting bagi pustakawan memilih jenis teknologi sesuai kebutuhan pengguna sehingga benar-benar bermanfaat untuk mencapai kepuasan pengguna.
Adapun teknologi yang dipakai perpustakaan UIN sunan kalijaga sudah mewakili teknologi yang user friendly dari segi interface atau antar muka. Fasilitas teknologi di UPT perpustakaan UIN suka antara lain :
On Line Public Acces Catalouge (OPAC)
Perpustakaan memerlukan katalog adalah untuk menunjukkan ketersediaan koleksi yang dimilikinya. Untuk itu, perpustakaan memerlukan suatu daftar yang berisikan informasi bibliografis dari koleksi yang dimilikinya. Daftar tersebut biasanya disebut katalog perpustakaan.
Katalog komputer terpasang (online computer catalog) sering disebut dengan online public access catalogue (OPAC), adalah suatu pangkalan data cantuman bibliografi yang biasanya menggambarkan koleksi perpustakaan tertentu. OPAC menawarkan akses secara online ke koleksi perpustakaan melalui terminal komputer. Pengguna dapat melakukan penelusuran melalui pengarang, judul, subjek, kata kunci dan sebagainya. Pendapat ini selain menunjukkan fungsi OPAC pada penelusuran informasi, juga menekankan fungsi lain dari OPAC yaitu untuk menunjukkan keberadaan atau kekayaan koleksi dari suatu perpustakaan tertentu. Melalui OPAC, pengguna akan bisa mengetahui seberapa banyak judul, subjek, eksemplar, dan sebagainya dari koleksi suatu perpustakaan tertentu.
gambar screen shoot OPAC di UIN suka :
Electronic document storage ( e doc ) merupakan sebuah aplikasi berbasis web yang menyimpan data dalam bentuk full text yang berasal dari laporan penelitian, artikel jurnal, tesis, skripsi, dan laporan praktik kerja lapangan dalam bentuk PDF. Aplikasi tersebut menyediakan fasilitas alat bantu pencarian yang dapat dimanfaatkan oleh para pengguna sehingga mereka dapat membantu para pengguna sehingga mereka dapat memperoleh informasi yang diinginkan secara lengkap dan mudah.
dari: https://kangbudhi.wordpress.com/2007/09/14/fasilitas-teknologi-informasi-di-perpustakaan-uin-sunan-kalijaga-yogyakarta/

Testimoni Teknologi Perpustakaan UIN Suka
dari: http://lib.unisayogya.ac.id/study-banding-digital-library-ke-perpustakaan-uin-sunan-kalijaga-yogyarta/
Selasa, 28 Oktober 2014, Tim dari Sekolah Tinggi Ilmu   Kesehatan/STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta, mengadakan kunjungan study banding ke Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Kunjungan diterima langsung dengan penuh respon dan bersahabat oleh Kepala Perpustakaan, Bapak M. Solihin Arianto, S. Ag, SIP, M.LIS, Ibu Wakil Kepala Perpustakaan, Ibu Widyastuti, Kepala Bagian Digital Library, Suharyanta, SE, S.IPI, staff bagian Digital Library, Miftakhul Yazid F, SIP, dan beberapa staf pustakawan lainnya. Pak Ari, panggilan untuk Kepala Perpustakaan UIN SUKA, dalam sambutannya menyampaikan sejarah dibangunnya perpustakaan digital dan institusional repository sejak tahun 2007 yang lalu. Membangun Digital Library memerlukan waktu dan keseriusan. Awalnya Perpustakaan UIN SUKA menggunakan softwere GDL/Ganesha Digital Library. Seiring perkembangan waktu dan kebutuhan di UIN SUKA, maka softwere tersebut diganti dengan menginstal sendiri “eprints” hingga saat ini. Buah manis ini pula yang mengantarkan Perpustakaan UIN SUKA Yogyakarta, menempati urutan k-3 dalam peringkat webo metriknya.
Lebih lanjut Pak Ari menyampaikan, ada beberapa hal yang harus ada dalam membangun perpustakaan digital, antara lain yaitu: SDM, infrastruktur teknologi yang akan digunakan, mencakup hardware, software, jaringan, dll. Syarat lain yang dibutuhkan dalam perpustakaan digital yaitu: manual/panduan yang mengatur kebijakan dalam perpustakaan digital, panduan instalasi, panduan pengisian meta data, serta informasi yang berkaitan dengan koleksi digital.
Study banding diikuti oleh jajaran pustakawan STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta, yaitu Khairun Nisak, SIP., Irkhamiyati, SIP., Agung Suyudi, A. Md., dan Bagian Pengembangan Teknologi Informasi, yaitu Basit Adhi Prabowo, ST. Dalam sesi tanya jawab, Irkhamiyati, menanyakan akan kelebihan dan kekurangan softwere “eprints”, support dari pimpinan lembaga, serta kaitan webo metrik dengan content digital library. Banyak penjelasan yang diperoleh selama study banding ini. Selain tambahan penjelasan dari Bp.Suharyanta, peserta study banding juga diajak berkeliling ke seluruh ruang Perpustakaan UIN SUKA. Ruang yang dikunjungi antara lain ke bagian pengolahan dan digitalisasi, sirkulasi, referensi, server, layanan tas dan loker, presensi pengunjung, dsb. Harapan terbesar setelah study banding ini adalah diperolehnya gambaran apa-apa dan bagaimanakah konsep perpustakaan digital yang akan dibangun di Perpustakaan STIKES ‘Aisyiyah Yogyakarta. Tujuannya adalah untuk lebih memberikan layanan yang terbaik bagi para civitas akademika, dan pengguna pada umumnya. Study banding diakhiri dengan saling bertukar cindera mata, sebagai simbol kerja sama antar lembaga.

Assalamualaikum..
oke, saya akan share lagi tentang tugas matkul Algoritma dan pemrograman, soalnya gini suruh membuat penjumlahan, pengurangan, perkalian matriks yang inputan ordonya ditentukan user.
view:

Assalamualaikum..
pumpung malem minggu di malam yang sepi ditinggal si dia….#apalah :v
dah mending ngblog, berbagi pengalaman..okee kawan, saya akan share sedikit pengalaman tadi siang pada acara conference GDG yogyakarta yang bertempat di Universitas Kristen Duta Wacana(UKDW). Lumayan asyik dan seru juga acaranya apa lagi materinya yang super waww, mastah – mastah bagaikan butiran debu di sana..
yang mengecewakan saya hanya ikut sesi conference, pada sesi itu tidak mendapatkan baju GDG, sungguh... -_-

oke cukup saja pembukaan, langsung ini sedikit materi tadi yang aku tulis.

Progressive Web Apps
apa itu Progressive Web Apps(PWA), ialah aplikasi yang berjalan di dalam perambaan(web apps)..pasti baru tau, yah aku juga baru mendengar WPA tadi siang, WPA sama halnya dengan web/mobile web yang dikembangkan sehingga tampilan dan featur layaknya mobile aps. Jadi para Developer Web tidak takut lagi bersaing dengan Mobile apps karena di WPA aplikasi Web juga bisa dibuat launcher/icon pada desktop Smartphone maupun PC dan bagusnya ada mode offline. Nahh cukup unggul kan sekarang web apps.

Mungkin besok aplikasi web akan mempunyai masa depan yang cerah karena sebenarnya web apps lebih unggul dari mobile apps, alasannya :
1. web apps memiliki resources/penyimpanan memory yang sangat kecil
2. tidak ada proses install, sekali klik kebuka appsnya
3. lebih cepat
4. tak ada proses download
5. kalau aplikasi web copy paste url tinggal pakai. kalau aplikasi native perlu beberapa langkah(download,install,dll).

Jadi gini tentang Web yang tetep bekerja tetapi offline, dengan memanfaatkan Aplication cache(aplikasi offline web), aplikasi cache maksudnya menyimpan script dan gambar web pada browser, sehingga walau offline tetap dapat berinteraksi tanpa menghubungkan server.

membuat aplikasi web offline dengan service worker.
Browser<->service worker<→server
dengan service worker dapat mengatur interaksi, kalau sedang offline service worker akan mengalihkan interaksi ke cache(penyimpanan data web yang dulu pernah diakses) tentu saja tidak dapat mengupdate data dari server, hanya data yang sudah ke cache. Jika sudah Online kembali maka data akan diperbarui karena terhubung ke server lagi.
Contoh simple dari penerapan Web Apps Offline, bisa dibuka Airhorner.com lalu matikan data..apa yang terjadi,.
Saat ini Aplikasi Web Browser yang sudah supported PWA Google chrome,mozila,opera..jika PWA sudah menjadi standar web browser, maka semua web browser pasti akan menerapkannya.

Untuk yang tertarik PWA, sedikit tutorial bisa dibuka: G.co/codelabs/pwa
dan bagi yang kurang puas dengan penjelasan saya, bisa langsung hubungi pemateri, Twiter: Tyohan .hehe

untuk PWA cukup, sekarang bagian ngobrol-ngobrol dengan Gama Tekno, Developer Women, dan Go-Jek..

Kerjabilitas.com adalah sebuah jaringan sosial karir yang menghubungkan penyandang disabilitas dengan penyedia kerja inklusi di Indonesia. Kerjabilitas.com merupakan sistem informasi berbasis piranti lunak website dan seluler yang menjadi penghubung antara penyandang disabilitas pencari kerja dan penyedia kerja. Dengan sistem informasi ini, penyandang disabilitas bisa menempatkan profil mereka sebagai pencari kerja dan mengakses informasi tentang kesempatan kerja yang tersedia untuk mereka.

Kunci Go-Jek sukse ada 3:
-cepat, jika pekerjaan lebih cepat jadi maka akan lebih unggul pastinya
-inovasi, dituntut berinovasi setiap hari dan mendapat masukan dari beberapa clien
-sosial impact, memberikan pelayanan yang memuaskan sehingga client merasa nyaman dan diharapkan memberi kritik dan saran untuk lebih baik

Membuat aplikasi web dulu atau native?
tergantung project..Untuk yang sering dipake langsung ya mobile, seperti Go-Jek,dll dan pekerjaan kantor,desain ya desktop..

Bagaimana kita biar sukses pemasaran?
→ yaitu kita memasuki dahulu apa dipunya client didata lalu lalu selesaikan masalahnya .

Ada Tips dari pemateri Go-Jek, Bagi yang mau atau sudah menjadi StarUp:
1. MVP(Rancangan starup)
2. People
3. Over Execute
4. Focus on 98%
5. Love Your Customers
6. Minimize Dependencies

Apa yang perlu diperbaiki mentalitas pada starup,?
→ harus berpikir bagaimana membuat aplikasi bisa memecahkan masalah dengan user friendly, dan bandingkan dengan product lain jangan langsung berpikir product kita sudah baik.

Pesan singkat, Ketika tau itu salah maka cari tau dan benarkan, jangan hanya menyalahkan .

Developer with FireBase
FireBase : digunakan untuk Membantu developer membangun aplikasi dan grow sampai sukses. Lebih jelasnya saya kutip dari TeknoJurnal Firebase merupakan platform yang akan membantu para developer dalam membangun aplikasi dengan kualitas tinggi, meningkatkan basis pengguna, dan membantu developer mendapatkan uang yang lebih banyak.

FireBase remote config salah satu cara update value tanpa update aplikasi . bisa juga menganalisis kebiasaan user memakai apa sehingga sistem akan menampilkan apa yang dibutuhkan .
Goo.gl/3K6ubu(link untuk penjelasan FireBase)
#maaf, pada sesi ini saya sedikit menulisnya..jadi saya banyak tambahkan dari google .

IoT

Brillo adalah os kusus untuk IoT dari Google
#untuk IoT, lain kali saya tambahkan saat ada waktu luang lagi..

silahkan dicoret2 di komentar jika kurang paham.hhe ^_^
Wassalamualaikum


sumber halaman:

Diberdayakan oleh Blogger.